Hasil Kegiatan Pengolahan Hasil Perikanan di Kecamatan Bandongan


Created At : 2014-10-09 03:31:52 Oleh : Kec. Bandongan Berita / Artikel Dibaca : 429
Bandongan – sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan hasil perikanan, maka Kecamatan Bandongan telah menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Mutu Olahan Hasil Perikanan dengan sumber pembiayaan dari APBD Kabupaten Magelang Tahun 2014.  Bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan (BPPK) Bandongan, acara yang diselenggarakan pada hari Selasa 7 Oktober 2014 pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB ini dihadiri oleh 23 orang ibu PKK dari Pokja 3.  Acara dibuka oleh Bapak Mulyatno, S.Sos selaku Camat Bandongan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus materi yaitu dari Ibu Wartini, SPKP selaku koordinator BPPK Bandongan.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Bandongan tersebut, disampaikan hal-hal sebagai berikut :




  
  1. Pemanfaatan pekarangan untuk pembudidayaan ikan degan air mengalir cocok untuk pemeliharaan ikan nila, ikan bawal, ikan kaper dan lain-lain.  Sedangkan untuk air yang tidak mengalir cocok untuk budidaya ikan lele.
  2. Apabila ketersediaan air sedikit, maka pembudidayaan tetap bisa diupayakan melalui penggunaan kolam terpal.
  3. Pembudidayaan lele harus dipenuhi dengan makanan yang cukup yaitu 3-5% dari jumlah berat ikan dalam kolam setiap harinya.
  4. Pemenuhan kebutuhan makan lele tersebut dapat dicukupi dengan penggunaan limbah dari ayam pedaging yang difermentasi.  Fermentasi dilakukan dengan cara pengolahan limbah ayam pedaging dicampurkan dengan Sardek, E4, tetes (gula pasir atau gula jawa) ditambahkan dengan air.  Campuran tersebut dimasukkan dalam kantong zak ditutup rapat dibiarkan sampai dengan seminggu.  Setelah seminggu, campuran tersebut akan mengeluarkan belatung.  campuran diletakkan dipinggir-pinggir kolam dan biarkan belatung masuk ke dalam kolam lele.  Belatung tersebutlah yang akan menjadi makanan untuk lele.  Dengan cara tersebut, biaya pembudidayaan dapat ditekan dan lele dapat lebih cepat besar.
  5. Pemberian makanan ikan dianjurkan tidak berlebihan karena sisa makanan yang tidak terkonsumsi dapat menimbulkan jamur yang dapat menimbulkan penyakit untuk ikan tersebut.
  6. Pembudidayaan ikan lele terbukti lebih cepat yaitu 2-3 bulan sampai dengan panen.  Berbeda dengan jenis ikan bersisik yang rata-rata butuh waktu 2-3 tahun dalam proses pembudidayaan sampai masa panen.
  7. Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Magelang baru mencapai 20-25 Kg/Kapita/Tahun.  Sangat berbeda dengan kondisi konsumsi di Jepang yaitu telah mencapai 250-300 Kg/Kapita/Tahun.   

Meskipun peserta yang hadir tidak sebanyak tamu undangan yang diharapkan, namun selama acara ini berlangsung, antusiasme dari peserta ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan selama waktu diskusi.  Hal-hal yang menjadi bahan diskusi antara lain:
  
  1. Ikan yang dipresto tidak dapat mengurangi kandungan gizi di dalamnya.
  2. Mengkonsumsi ikan laut tidak menjadi penyebab gatal-gatal.  Penyebab gatal-gatal terjadi karena kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda dan dimungkinkan memang memiliki sensitifitas terhadap produksi jenis ikan-ikan laut.  Begitu juga halnya dengan anggapan tentang konsumsi ikan laut dapat menyebabkan darah tinggi.  Anggapan ini tentu saja tidak benar karena hal tersebut bergantung pada kondisi kesehatan dari konsumen.  Ikan laut memiliki kadar garam laut cukup tinggi.  Oleh sebab itu dianjurkan untuk dapat mengatur sendiri pola konsumsi dari ikan laut disesuaikan dengan kondisi tubuh dan berkualitas.
  3. Limbah ayam yang mati bisa dijadikan makanan bagi ikan, asal tetap melalui proses yaitu dibakar atau direbus terlebih dahulu untuk membunuh kuman penyakit yang dibawa oleh unggas yang mati.
  4. Penggunaan lumut di kolam ikan dapat dipergunakan sebagai makanan ikan, namun apabila hanya dari lumut tersebut, maka kebutuhan makanan ikan tidak tercukupi.  Oleh sebab itu, tetap harus ditambahkan dengan makanan lain sebanyak 3-5% dari jumlah berat ikan dalam satu harinya. 

Tidak kalah serunya dengan sesi pertama, acara dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan ikan yang diolah menjadi hidangan rumahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Bahan dasar yang digunakan adalah lele.  Dalam proses pengolahan lele tersebut, peserta diajak untuk belajar cara pengolahan lele menjadi abon lele, nugget lele, dan bakso lele.
Melalui acara tersebut diharapkan dapat meningkatkan kegemaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan yang sehat dengan pemeliharaan yang bersih dan alami.  Selain itu diharapkan pula agar peserta hari ini dapat meningkatkan kemampuan dalam mengolah bahan-bahan makanan yang berasal dari ikan, menjadi santapan yang lebih menarik.
1. ABON LELE :
Bahan-bahan :
  
- Ikan lele 5 Kg
- Gula Mera 200 gr
- Kelapa 7 butir
- Bawang merah 200 gr
- Bawang putih 100 gr
- Ketumbar 40 gr
- Cabai Merah 50 gr
- Minyak goreng secukupnya 

Cara membuat abon lele :
  
- Bersihkan ikan lele dari sirip, patil dan isi perutnya lalu cuci hingga bersih
- Kukus ikan lele hingga matang, kemudian dinginkan
- Hancurkan dagingnya dengan gilingan daging
- Haluskan bumbu yang telah disiapkan lalu tumis hingga wangi
- Masukkan daging ikan lele yang telah dihancurkan dan tambahkan santan kental
- Goreng campuran bahan tersebut hingga berwarna cokelat tua
- Tiriskan lalu pres hasil gorengan untuk mengeluarkan minyak
- Dinginkan hasil pres
- Abon ikan lele siap dihidangkan ataupun dikemas untuk dijual 

2. NUGGET LELE
Bahan-bahan :
  
- Ikan lele 250 gr
- Telur 1 butir
- Tepung rotin 25 gr
- Bawang putih 2 siung
- Keju 50 gr
- Kecap 1 sendok makan
- Minyak goreng secukupnya
- Bahan pencelup sebelum digoreng (tepung rotin 25 gr, telur 1 butir) 

Cara membuat nugget lele :
  
- Bersihkan ikan dari sirip, tulan gdan bagian lain yang tidak diinginkan lalu cuci hingga bersih
- Haluskan daging dengan gilingan daging atau penumbuk
- Campur daging hasil gilingan dengan seluruh bahan, lalu uleni hingga merata
- Masukkan adonan ke dalam dandang dan kukus selama 25 menit lalu dinginkan
- Potong-potong adonan sesuai dengan selera
- Celupkan potongan adonan ke dalam telur kemudian guling-gulingkan ke tepung roti beberapa kali
- Goreng potongan adonan sampai kering
- Nugget siap dikemas atau dimakan 

3. BAKSO LELE
Bahan-bahan :
  
- Daging lele giling 1,5 kg
- Daging sapi giling 0,5 kg (sebagai campuran saja)
- Bawang putih 3 buah, dihaluskan
- Tepung sagu 50 gr
- Garam secukupnya (1 sendok teh)
- 1 putih telur
- Air panas/mendidih 1 baskom
- Air dingin 1 baskom 

Cara membuat bakso lele :
  
- Campur semua bahan sampai teraduk rata dan tidak melekat dengan menggunakan tangan dan sendok
- Basahkan tangan dengan air ambil campuran daging dengan tangan dan genggam
- Keluarkan pencet ambil bulatan bakso dengan sendok dan celupkan ke air panas sampai mengapung lalu pindahkan ke air dingin selama 5 menit
- Lakukan sampai semuanya selesai 


4. KERUPUK TULANG LELE
Bahan-bahan :
  
- Tulang-tulang ikan lele yang sudah diambil dagingnya 50%
- Tepung terigu 50%
- Garam
- Bawang 

Cara membuat tulang lele :
  
- Rebus tulang ikan lele sampai lunak
- Blender tulang ikan yang sudah direbus
- Campur dengan bumbu yang telah disiapkan
- Campurkan terigu, takaran harus sama dengan tulang ikan lele
- Aduk sampai kalis
- Bungkus dengan plastik
- Kukus adonan kerupuk tulang ikan lele dalam plastik hingga tercium harum, tunggu sampai dingin
- Potong-potong sesuai selera dan keringkan
- Kerupuk tulang ikan lele siap digoreng 


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara