Sosialisasi Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak


Created At : 2014-09-18 06:30:39 Oleh : Berita / Artikel Dibaca : 465
Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan kelompok peternak dalam upaya meningkatkan kualitas hasil peternakan, Kecamatan Bandongan telah menganggarkan pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2014. 

Pada hari Senin, 15 September 2014, bertempat di Aula Kecamatan Bandongan, telah diselenggarakan kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak dimaksud.  Acara yang dihadiri oleh 2 perwakilan kelompok tani masing-masing desa di 14 desa se-Kecamatan Bandongan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.  Sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Ibu Wartini, SPKP dan Bapak Edi Gunadi, yang keduanya merupakan tim dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan (BPPK) Bandongan. 

Acara yang dibuka oleh Ibu Dra. Handayani selaku Kepala Seksi Potensi Wilayah di Kecamatan Bandongan tersebut mendapatkan respon yang positif dari para peserta Penyuluhan.  Hal tersebut terbukti dengan adanya umpan balik dari para peserta atas materi-materi yang disajikan narasumber.  Pada pertemuan tersebut dikemukakan beberapa hal yaitu :

  
  1. Kelembagaan Petani di Kecamatan Bandongan yang terbentuk dari 112 Kelompok tani dan 8 kelompok ternak memiliki potensi untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi anggotanya antara lain dengan memperkuat kerjasama dalam memperjuangkan kepentingan petani dan  meningkatkan skala ekonomi yang menguntungkan dalam bentuk BUMN (Koptan dan PT)
  2. diketahui bahwa terdapat 800 kasus kematian Itik secara mendadak di Kecamatan Bandongan atau mencapai  11, 11% dibandingkan dengan kasus kematian itik di Kabupaten Magelang.  Meskipun dari angka tersebut Kecamatan Bandongan bukan merupakan Kecamatan dengan angka tinggi dalam hal kasus kematian itik secara mendadak, namun para petani diajak untuk mengetahui  sedini mungkin karakteristik, cara pencegahan dan penanganan terhadap virus yang lebih dikenal dengan Flu Burung atau Avian Influenza (AI).
  3. AI dapat disebarkan melalui kontak langsung yaitu dengan interaksi unggas yang terinfeksi dalam satu sawah atau di halaman yang sama dan kontak tidak langsung  yaitu melalui kotoran, sumber air, jerami, virus yang terbawa orang yang datang dari daerah yang terjangkit AI, maupun dari pakan unggas yang terinfeksi.  Gejala unggas yang terjangkit AI adalah mati mendadak dalam jumlah yang besar dan memiliki ciri lemas akibat kehilangan selera makan, jengger bengkak, berwarna biru atau berdarah, bulu-bulu berguguran, kepala tertunduk menyatu dengan badan, kesulitan bernafas, bengkak pada kepala dan kelopak mata, pendarahan di kulit pada area yang tidak ditumbuhi bulu terutama pada kaki dan penurunan jumlah telur.   Unggas yang telah menunjukkan gejala-gejala tersebut perlu mendapat tindakan supaya tidak menularkan AI kepada unggas lain yaitu dengan membakar atau mengubur unggas yang terinfeksi dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa dengan menggunakan masker, sarung  tangan, sepatu boot, baju lengan panjang, celana panjang dan topi saat menguburkan, mensucihamakan tubuh, tangan dan peralatan setelah berinteraksi langsung dengan unggas dengan menggunakan sabun atau chlor dan pemutih, mengosongkan kandang unggas yang telah terinfeksi selama 2 minggu sehingga bebas AI.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bari para peternak pemula terlebih dalam menghadapi serangan virus AI.  Bagi masyarakat/peternak yang melihat gejala-gejala tersebut diharapkan kerjasamanya dengan melapor melalui SMS ke Tim PDSR/Tim Repon Cepat setempatatau melalui SMS dan Call Center AI Direktorat Kesehatan Hewan dengan Nomor 08118301001

GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara